Minggu, 13 November 2022

Peternakan Sapi

 


Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakan dan pemeliharaan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Hewan yang banyak diternakkan di antaranya sapi, ayam, kambing dan domba. Hasil peternakan di antaranya daging, susu dan telur, dan bahan pakaian (seperti wol). Selain itu, kotoran hewan dapat menyuburkan tanah dengan menjadikannya sebagai pupuk organik dan tenaga hewan dapat digunakan sebagai sarana transportasi dan untuk membajak tanah.



Hal-hal yang termasuk kegiatan beternak diantaranya pemberian makanan, pemuliaan atau pengembangbiakan untuk mencari sifat-sifat unggul, pemeliharaan, penjagaan kesahatan dan pemanfaatan hasil. Peternakan dapat dibedakan menjadi peternakan ekstensif atau intensif, dan terdapat juga peternakan semi intensif yang menggabungkan keduanya. Dalam peternakan ekstensif, hewan dibiarkan berkeliaran dan mencari makan sendiri, kadang di lahan yang luas, dan kadang dengan pengawasan agar tidak dimangsa. Dalam peternakan intensif, terutama peternakan pabrik yang umum di negara-negara maju, hewan dikandangkan dalam gedung berkepadatan tinggi, makanannya dibawa dari luar, dan hidupnya diatur agar memiliki produksi dan efisiensi tinggi.



Peternakan dimulai sejak terjadinya domestikasi hewan (budi daya hewan agar dapat dipelihara dan dimanfaatkan manusia) dalam proses yang dimulai sekitar tahun 13.000 SM. Berbagai jenis hewan mulai didomestikasi pada saat dan tempat yang berbeda-beda dalam sejarah. Selain hewan ternak yang telah disebutkan di atas, hewan-hewan seperti kuda, kerbau, unta juga diternakkan di beberapa belahan dunia. Peternakan juga meliputi budidaya peraiaran untuk memelihara hewan air seperti ikan, udang an kerang. peternakan serangga juga dilakukan di beberapa tempat, seperti peternakan lebah, ulat sutra yang dijadikan makanan di Thailand. Kebanyakan hewan ternak adalah herbivora atau pemakan tumbuhan, tetapi ada juga yang omnivora seperti babi atau ayam. Hewan pemamah biak (ruminansia) seperti sapi dan kambing dapat mencerna selulosa, sehingga dapat diberi makan rumput di alam bebas. Selain itu, hewan-hewan itu dapat diberi makan berenergi dan protein tinggi, seperti tumbuhan serealia dan pakan buatan. Hewan non-ruminansia tidak dapat memakan rumput sehingga harus makan dari sumber lain.

Salah satu desa yang memiliki potensi besar khususnya dibidang peternakan sapi adalah Desa Indrakila, tepatnya di blok lebak bitung. Blok lebak bitung Desa Indrakila telah berhasil membudidayakan sapi dari tahun 2014 hingga sekarang. Peternakan tersebut bermula dari APBD desa yang dikeluarkan untuk kebutuhan pangan, dana yang disalurkan oleh pemerintahan Desa Indrakila kemudian dikelola untuk dijadikan sebuah peternakan sapi. Hingga kini, peternakan sapi di blok lebak bitung Desa Indrakila sudah menjadi pemasukan utama masyarakat sekitar blok lebak bitung.



Terdapat puluhan ekor sapi yang sekarang ada di blok lebak bitung, dan sudah banyak juga sapi yang sudah berhasil dibudidayakan sekaligus dijual oleh masyarakat Desa Indrakila sebagai pemasukan ekonomi masyarakat sekitar. Dan sampai sekarang, blok lebak bitung menjadi salah satu blok di Desa Indrakila yang sudah berhasil memberdayakan serta membudidayakan sapi .

Location: Indrakila, Kec. Sindang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Indonesia

0 comments:

Posting Komentar